Sejarah Di kamar Marwah

Di siang yang sangat panas ditambah dengan kipas angin, air dan lampu yang mati. Semakin menjadikan Asrama Ar-raudhoh seperti ovennya manusia, tak ada angin berhembus, tak ada air yang mengalir, dan tak ada penerangan sama sekali, kecuali lilin dan senter seadanya, kondisi yang kurasakan saat ini adalah kamar Al-marwah sedang ditimpa sakit panas dan pusing. Semakin terasa panas ketika lampu mulai mati, semakin pusing diriku mendengarkan keramaian diluar kamar yang begitu gaduh, dan semakin sempit lokalku yang berbaring mengistirahatkan tubuh, dikarenakan banyaknya anggota kamar memilih tidur didalam kamar, agar tidak dibangunkan pendidikan saat adzan dhuhur tiba. Setelah lampu dan kipas angin mati, air di kamar mandi pun mulai berhenti, namun masih ada beberapa orang didalamnya. Tidak lama kemudian tercium bau yang tidak enak tersebar masuk kedalam kamar, mbak-mbak pun terasa terganggu dengan bau itu, termasuk aku, diduga bau itu berasal dari kamar mandi pengurus 3. Sa...