Menggugah Kesadaran Pentingnya Sex Education Dalam Ruang Tabu Seksualitas

          

 

 


 

         Sex education atau pendidikan sex harus selalu ditingkatakan untuk meminimalisir terjadinya kekerasan seksual. Pentingnya penanaman sex education sejak dini  merupakan upaya preventif  penanganan seksual terhadap anak dan remaja.

          Namun, pada masa kini isu seksualitas masing dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Hal ini perlu diarahkan kembali kearah yang lebih cair, kita sebagai mahasiswa atau dikenal dengan agent of change perlu menormalisasikan upaya pendidikan terkait seksualitas dengan bahasa yang tidak vulgar dan mudah dipahami. Hal ini bertujuan untuk membangunkan semangat kesadaran dan peran sex education dalam upaya pencegahan, penanganan dan pemulihan bagi korban kekerasan seksual.

         Banyak data membuktikan bahwa anak-anak dan perempuanlah yang sering menjadi korban pelecehan seksual. Ini merupakan salah satu bukti kuat bahwa budaya patriarkisme masih mengakar kuat di Indonesia. Hal ini juga disadari sempitnya ruang pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

         Pendidikan sex memiliki peran penting dalam mendampingi pertumbuhan anak dan remaja. Pandangan tentang pendidikan reproduksi sering kali dianggap sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas semata. Padahal peran sex education atau pemeliharaan kesehatan reproduksi bermakna sangat luas yang bertujuan untuk mencegah kekerasan seksual.

          Edukasi terkait reproduksi itu bukan hanya  tugas utama bagi seorang guru melainkan juga orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Berikut beberapa pihak yang memiliki peran penting dalam pendidikan sex anak dan remaja.

 

1.      Peran Keluarga

 Keluarga terutama orang tua merupakan pusat pendidikan yang utama bagi anak-anak. Edukasi tentang seksualitas membutuhkan sosok peran penting yang bertujuan untuk proses kelancaran pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, namun paradigma orangtua  masih saja keliru mereka masih saja canggung dalam proses pendidikan sex yang mana berakibat penolakan terhadap pendidikan reproduksi. Justru hal ini akan berdampak ketidaktahuan anak dalam kepemilikan tubuh dan batasan-batasan tubuh.

 

2.      Lingkungan Aman Dan Bijak

 Sosialisasi dalam kehidupan sangatlah penting, untuk itu adanya lingkungan aman dan nyaman mampu mendukung sex education bagi anak. hal ini tentunya tidak lepas dari peran orang tua. Perlunya sikap selektif dan edukatif dalam pemilihan lingkungan menjadi bagian penting dalam pengetahuan anak. Lingkungan aman dan nyaman bisa kita terapkan melalui lingkungan keluarga yang harmonis dan lingkungan sosial yang selektif.

 

3.      Literasi Media

 berbicara tentang sosial media merupakan  hal yang lekat bagi generasi milenial termasuk dunia anak-anak. Studi di barat banyak menunjukan bahwa literasi media digital tentang kesehatan reproduksi mampu meningkatkan kualitas pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja.

 

4.      Lembaga Pendidikan

 Pendidikan merupakan pilar utama peradaban untuk kemajuan suatu bangsa. pendidikan memiliki peran penting dalam proses edukasi sex yaitu untuk menyampaikan pesan-pesan terkait tentang kesehatan reproduksi. Pemahaman yang baik akan memandu anak-anak untuk mengenali resiko dan ancaman kekerasan seksual.

 

         Beberapa pihak yang telah disebutkan di atas memiliki peran penting dalam proses kelancaran sex education. Dengan begitu ruang-ruang pembicaraan terkait seksualitas akan semakin terbuka, maka pemahaman anak dan remaja akan semakin mendalam. Hal ini akan berdampak positif bagi mereka untuk mengetahui kepemilikan tubuh, batasan-batasan tubuh  dan potensi kekerasan seksual yang dialami.

         Dari sini kita dapat memahami bahwa sex education bukanlah sesuatu yang masih dianggap tabu karena berorientasi pada kevulgaran. namun, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan reproduksi  merupakan topik utama yang harus kita suarakan demi terciptanya generasi emas yang optimis dan percaya diri.

# Salam Muda Millenial Terpelajar

 

 Oleh : Alaina Salma

Komentar

Terpopuler

Samudra X JKM 24

Aku Tak Ingin Menyerah

Khidmah, Cara Santri Memperoleh Barokah

Hujan Dan Langit