Tembok tua itu tetap berdiri seoalah
masih sangat kuat menahan, dinginnya malam, dan kerasnya rintikan hujan yang
turun secara bersamaan demi menjaga sesuatu yang ada didalamnya. Seolah sedang menjaga
suatu perhiasan yang indah. Entah apa itu, mungkin sebuah bunga mawar yang
indah, sangat harum, berwarna merah segar yang tumbuh dengan subur, sehingga
bung itu mekar dengan sempurna. Semakin tembok itu tua semakin banyak orang
yang penasaran dengan apa yang sedang dijaga oleh tembok itu.
Tembok itu berjuang seperti seorang
prajurit perkasa dengan wajah eloknya yang menatapku dengan penuh kegembiraan
dan penuh dengan senyuman yang indah.Dia adalah orang pertama kali yang
kudengar suaranya. Dibisikannya, sebuah suara lembut ditelingaku ia mengatakan
dan menanamkan sebuah kalimat tauhid yang telah ia bisikkan ditelinga kananku.
Orang yang bertemu denganku ini
adalah orang kedua yang kulihat dihari senin tertanggal 01 November 2004. Aku
fikir dia adalah orang yang mempunyai hubungan erat denganku. Aku merasa
sebagian dari diriku adalah dirinya. Ternyata benar ia adalah seorang laki-laki
yang sangat mencintaiku dengan sepenuh hati. Orang yang selalu memperjuanganku
demi terjaganya keelokan diriku seolah tembok tua yang menjaga sebuah bunga
mawar yang indah itu.
Dan ternyata dia adalah seorang
laki-laki yang terlahir pada tahun 1984, AND HE IS? MY FATHER.
Oleh: Della-slvyra
Komentar
Posting Komentar