Alunan Rasa Lain Dimensi
Perihal rasa yang disimpan mendung
Tentang surya yang disembunyikannya
Tentang panas yang ditimbulkannya
Tentang rindu yang disayembarakan angin
Tentang keresahan yang disampaikan gemuruh
Hingga meluapkan deras yang menenangkannya
Kita adalah dua asing
Yang mencoba saling menyatu karena waktu yang menjamu
Sejauh langit dan bumi yang didekatkan rintik
Membisu karena angan dalam semu
Menikmati renjana yang membiru
Mengacu pada kisah yang kian ambigu
Kita berpura – pura lugu untuk tahu
Terlalu arogan untuk mengaku
Terlalu amatir untuk melaju
Terlalu merajakan ego yang memburu
Sampai dititik jenuh,
Perlahan kita setuju untuk saling lebur
Memadu candu dan sendu
Melayang di atas kata
Membiarkan terjebak diantara setapak yang terinjak,
Juga rasa yang kian abstrak
Seiring masa
Jarak pun ikut serta memainkan takdir
Menghadirkan jeda
Memahat kembali bumi dan langit dengan sekat
Membuat keduanya seperti sebelumnya
Hingga rintik mendekap tanah yang merindukannya
Membincangkan hal-hal yang dibicarakan matahari padanya.
Mengadu tentang pelangi yang tak pernah disapanya
Menceritakan keiriannya pada bintang
Yang selalu ditampilkan langitnya
Sampai hujan reda, senja bertukar cerita
Dan Kita lanjutkan diskusi rasa
Lalu semesta berbisik di telingaku
Dan ku deklarasikan dengan bangga di hadapanmu
Bahwa kita berhasil membuat cemburu waktu
Karena kita abadi, yang fana ini waktu
Oleh:
Komentar
Posting Komentar