RELEVANSI ZODIAK SERTA KAITANNYA DENGAN HUKUM SYARI’AT
Harian jawa pos mengabarkan tentang zodiak beberapa bintang, salah satunya berupa seperti ini “. Sifat Zodiak Taurus (21 April-20 Mei), Sifat umum Taurus adalah sangat mengutamakan kekayaannya, sehingga ia pun gemar berpelesiran, memiliki rasa loyalitas yang tinggi, murah rezeki, hingga memiliki rasa ketabahan yang besar.Meski demikian, ada kalanya Taurus juga bersikap terlalu mengekang, keras hati, dan sering terjebak dalam pikiran yang buntu.Mungkin hal tersebut masuk dalam sifat buruk dari Taurus, sehingga zodiak ini termasuk dalam kategori tetap atau bisa juga stabil, dalam urusan ketabahan, daya tahan, hingga kesempurnaan.
Kebanyakan orang akan menganggap sugesti ini benar, padahal kalau ditinjau dari segi secara konkrit, hanyalah sebuah omong kosong belaka. Sebelum menelaah lebih jauh tentang zodiak. Maka hal yang harus ditinjua lebih dulu adalah penggambaran umumnya, zodiak sendiri adalah berasal dari bahasa Yunani: ζῳδιακός κύκλος yang berarti lingkaran hewan) atau mintakulburuj (dari bahasa Arab: منطقة البروج, translit. mintaqat alburuj) adalah sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18° yang berpusat pada lingkaran ekliptika,[1] tetapi istilah ini dapat pula merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut, yang sekarang berjumlah 13. Dipercaya awal mula konsep ini berasal dari peradaban Lembah Sungai Eufrat kemungkinan hanya dengan 6 rasi: Capricornus, Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, dan Scorpio, yang kemudian dipecah menjadi 12 karena penampakan tahunan 12 kali Bulan purnama pada bagian-bagian berurutan dari sabuk tersebut.[2]https://id.wikipedia.org/wiki/Zodiak. .
Definisi semacan ini merupakan salah satu pemikiran ilmuwan dan para pakar sejarah, yang tentunya, hingga sekarang belum ditemukan kebenaran antara zodiac dengan kondisi serta takdir seorang manusia, karena kalau ditinjau dari syari’at, hal seperti ini tergolong sebagai tanda-tanda kecil syirik kepada ALLAH SWT, sebab jika seseorang mempercayai atau bahkan meyakini suatu keterangan tentang zodiac, maka sama halnya membuat seseorang mempercayai adanya suatu takdir bukan karena allah dan menjadikan hati manusia tidak membutuhkan akan adanya rahmat sang maha kuasa. Dalam surat AN NAML ayat 65, allah juga menegaskan bahwa
قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ
“Katakanlah ‘tidak ada seorangpun yang mengetahui di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.”
Tendensi ayat di atas, memperingatkan kita untuk selalu menjauhi ilmu-ilmu tak kasat mata seperti halnya sihir, perbintangan dan lain sebagainya, dengan begituu zodiak yang tidak lain termasuk cabangan dari ilmu perbintangan, alangkah baiknya sebagai seorang muslim untuk menghindari pendapat-pendapat yang berkaitan dengan perkara ghaib seperti halnya kezodiakan berbagai bintang.
Perihal ini dibenarkan dalam suatu hadis rasulullah yang diriwiyatkan oleh abu daud dalam kitab sunannya dengan sanad yang shahih dari ibnu abbas radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda
مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَاد
“Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan terus bertambah dan terus bertambah”
Oleh karenanya, sudah sangat jelas bahwa sebagai seorang insan muslim sudah sepatutnya untuk menghindari perkara yang menyebabkan berkurangnya rasa bergantung kepada allah swt, inilah suatu hal sedikit demi sedikit yang dapat mengikis tauhid dan keimanan seseorang, sehingga akan memunculkan celotehan-celotehan yang tidak layak keluar dari lisan orang beriman.
Bahkan,tak hanya itu,dalam sebuah keterangan hadist lain mengatakan bahwa “ barang siapa yangmendatangi tukang ramalmaka shalatnya selama 40 hari tidak diterima’’
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Kemudian, Imam Nawawi memperjelas keterangan hadits tersebut melalui kitab syarah muslim 14:227 beliau mengatakan “Maksud tidak diterimanya shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala, namun sholat yang dilakukan tetap di anggap dapat menggugurkan kewajiban sholatnya dan ia butuh untuk mengulangi sholatnya.” Serta, apabila sampai meyakini ataupun membenarkan sebuah ramalan (zodiak) maka sama halnya dengan mengkufuri al-quran, yang menyatakan tidak ada seseorang mengetahui perkara ghaib kecuali ALLAH swt, sesuai hadis hasan yang diriwayatkan AHMAD no 9532 “Barangsiapa yang mendatangi dukun atau
tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada al qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.”
Akhirnya, dapat kita ambil sebuah hikmah, yaitu adakalanya jika kita menemukan ramalan/ zodiac di Koran, majalah,atupun media informasi lainnya, agar tidak mempercayai hal itu. Dan memberitahukan kepada orang-orang dekat di sekitar kita, bahwa terdapat kemudhratan/kemaksiatan, apabila percaya terhadap sebuah ramalan. Sesungguhnya allah bersama orang yang bertawakkal.
Oleh:zulfarrohman
Komentar
Posting Komentar